Portfolio

Our Blog

The outline of what we do in this site

Minggu, 10 November 2013

40 Nasehat Hasan Al Banna

Ketatnya persaingan dalam kehidupan, kadang membuat kita lupa akan nilai-nilai kemanusiaan. Hati ini selalu panas didera berbagai problema hidup. Untuk itu, agar hati kembali sejuk, ada baiknya kita merenungkan 40 nasihat yang disampaikan oleh Bapak pergerakan, Imam Hasan Al Banna.


1. Hendaklah engkau mempunyai wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan artinya.
3. Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf. Banyak membaca hadist Rasulullah saw, minimal hafal 40 hadist dalam Al-Arba’in An-Nawawiyah. Dan juga mengkaji pokok-pokok aqidah dan fiqih.
  
4.Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikan faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindarilah faktor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.
  
5. Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman perangsang lainnya. Hindarkan sama sekali rokok.

6. Hendaklah engkau perhatikan kebersihan dalam segala hal baik tempat tinggal, pakaian, makanan, minuman, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di atas dasar kebersihan.
  
7.Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
  
8.Hendaklah engkau menepati janji, jangan mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.
  
9.Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan dalam menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.
  
10.  Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda, senyum dan tawa.
11.  Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive dan peka oleh kebaikan dan keburukan. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati dengan tanpa menghinakan diri, tidak bersikap taklid dan tidak terlalu berlunak hati.
12.  Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi. Jangan kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan, jangan permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik. Berkata benar meskipun itu merugikan orang yang paling dekat denganmu.
13.  Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial. Bahagia jika dapat mempersembahkan bakti kepada orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah dan meringankan derita orang yang terkena musibah.
14.  Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berprilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar, memberi tempat kepada yang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah dan lain-lain.
15.  Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, serta memperbanyak membaca koran, majalah atau tulisan lain. Bangun perpustakaan khusus, seberapapun ukurannya, konsentrasilah terhadap spesifikasi keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang spesialis, dan kuasailah persoalan Islam secara umum yang dengannya dapat membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntutan fikrah.
16.  Hendaklah engkau memiliki usaha ekonomi yang mandiri, betapapun kecil, dan cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu betapapun tingginya kapasitas keilmuan.
17.  Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah dia sebagai sesempit pintu rezeki namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk itu. Jangan engkau melepaskannya kecuali jika ia benar-benar bertentangan dengan tugas dakwahmu.
18.  Hendaklah engkau perhatikan tugas-tugasmu secara cermat dan berkualitas.
19.  Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan sempurnan dan janganlah menunda-nunda pekerjaan.
20.  Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun maksud di baliknya.Jauhi mata pencaharian yag haram, betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya.
21.  Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan sucikan ia sama sekali dari riba.
22.  Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam. Engkau pun hendaklah menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non-Islam dalam keadaan bagaimanapun. Janganlah makan dan berpakaian kecuali produk negeri Islammu sendiri.
23.  Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan kewajiban zakatmu dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta dan yang kekurangan, betapapun kecil penghasilanmu.
24.  Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit, betapapun sedikit dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar kesempurnaan.
25.  Hendaklah engkau menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek kehidupanmu. Jagalah sunah dalam setiap aktivitas tersebut.
26.  Hendaklah engkau memboikot peradilan peradilan yang tidak Islami, demikian juga penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang tidak mendukung fikrahmu secara total.
27.  Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akherat dan bersiap-siap untuk menuju ridlo Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak ibadah sunah, memperbanyak dzikir (hati dan lisan), dan berusaha m engamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesepatan.
28.  Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan berwudlu (suci) di sebagian besar waktumu.
29.  Hendaklah engkau melakukan sholat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid.
30.  Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji. Kerjakan sekarang juga jika kamu telah mampu.
31.  Hendaklah senantiasa menyertai dirimu niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.
32.  Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui taubat dan istghfarmu. Berhati-hatilah terhadap dosa kecil, apalagi besar. Sediakanlah-untuk dirimu-beberapa saat untuk mengintropeksi diri terhadap apa-apa yang telah dilakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau pergunakan ia-sedikitpun- tanpa guna dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang haram.
33.  Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuan dengan bersungguh-sungguh agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari yang haram dalam keadaan bagaimanapun.
34.  Hendaklah engkau jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang memabukkan sejauh-jauhnya.
35.  Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan dengan orang yang rusak serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
36.  Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali mendekatinya, serta jauhi gaya hidup mewah dan bersantai-santai.
37.  Hendaklah engkau mengetahui teman pergaulnmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya, hak kasih sayang, penghargaan, pertolongan dan itsar. Hendaklah hadir di majlis mereka, tidak absen kecuali ada udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan mereka.
38.  Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun, sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrohmu.
39.  Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. Jangan engkau berbuat sesuatu yang berdampak stategis kecuali dengan seijinnya.
40.  Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan, baik secara ruhani maupun ‘amali, dengan Jamaah dan menempatkan dirimu sebagai “tentara yang berada di tangsi yang tengah menanti instruksi komandan”.

Jumat, 29 Juni 2012

I Love You el

Hari masih pagi, namun kehidupan di rumahku sudah di mulai dari sebelum subuh.
"Abi datang,... Abi datang..." teriak el anakku yang pertama menyambut ku dengan ceria.oh iya, aku punya 2 anak. yang pertama namanya Mentariku El Jingga (el) umurnya baru tiga tahun dan yang ke dua Lembanyungku El Jingga (Ay) yang berumur dua tahun.

seperti biasa aku selalu ke pasar setiap pagi yang kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari rumah, mungkih hanya memerlukan waktu 5 menit saja, jika ditempuh dengan jalan kaki. dan memang aku selalu jalan kaki ke pasar, selain jaraknya yang dekat juga itung-itung olahraga.

pagi itu aku membeli keperluan  untuk usaha aku, yah aku punya usaha kecil-kecilan, tepatnya usaha istriku. aku buka counter Bandeng Qu Counter makanan serba bandeng di food station Yogya Grand Subang. dan memang aku kebagian tugas untuk belanja ke pasar karena untuk memastikan dapat barang dengan kualitas yang bagus. dan biasanya di pasar aku suka membelikan anak-anakku jajanan pasar, tapi kali ini aku kehabisan jajanan itu, mungkin karena aku berangkatnya agak siang. jadi aku hanya membelikan 3 buah salak untuk anakku.

"Abi, mana jajanannya?" kata el.
"yah,... jajananya abis el, tapi gantinya abi beliin salak" jawabku sambil mengeluarkan bungkusan plastik berwarna putih. tanpa ragu aku membuka dan makan satu buah salak yang ku beli itu.
"tapi, makanya di rumah aja ya! Abi belinya cuman tiga, malu sama tetengga kalo gak ngasih." kataku.
"kan ini ada dua, yang satu buat El sama ade dan satu lagi buat De Fat (tetanggaku red.) "katanya sambil menunjukan buah salak kepadaku.

oh malunya aku, ternyata anakku punya semangat berbagi yang jauh lebih baik dari aku.



Minggu, 22 April 2012

INDONESIA

Suasana di jalan mulai ramai, kendati hari msh sangat pagi. matahari bersinar sedikit malu-malu, udara hanya bertiup pelan saja, tp pagi ini tersas sangat dingin.
segerombolan anak bersepedah, sambil berteriak-terian dengan candaan khas mereka. sepintas memang gak ada yang istimewa dengan segerombolan anak bersepeda, maklum di subang orang mulai gila "GOES" entah ini karena mereka mulai sadar tentang GO GREEN yang banyak di dengungkan atau karena trend yang dibawa oleh artis2 yang mereka lihat di tayangan infotaiment yang setiap hari dicekoknan dalam otak mereka.



yang pasti pagi itu aku melihat seorang anak dengan sepedah "butut", mengenakan kaos yang sedikit lusuh, tepat di dadanya ada bordiran yang kayaknya dia tempel dan jahit sendiri dengan tangan, bordiran itu seperti potongan dari sebuah atribut (entah atribut apa). yang dia tempel hanya bagian tulisannya saja. dari sorot mata dan raut mukanya aku tau, dia begitu bangga dengan tulisan dalam bordiran itu, INDONESIA. ya bordiran bertuliskan INDONESIA.

lalu apa istimewanya seorang anak INDONESIA yang tinggal di INDONESIA mengenakan bordiran didadanya bertuliskan INDONESIA? gak ada! aku cuman mikir, seandainya anak itu tau beberapa saat yang lalu demonstrasi meledak dimana-mana karena pemerintah negara yang dia tempel didadanya itu mau menaikan harga BBM yang pastinya akan berimbas pada harga beras yang ia makan dengan alasan ongkos angkut jadi naek. masihkah dia mau menempelkan tulisan INDONESI di dadanya?

seandainya dia tau betapa susahnya mencari pekerjaan di negara yang namanya dia tempelkan didadanya itu, sehingga ribuan orang harus di kirim keluar negara yang namanya dia tempelkan didadanya hanya untuk menjadi babu dengan imbalan sedikit embel-embel sebagai "pahlawan devisa" padahal tak sedikit dari mereka yang dikirim itu mati, disiksa, diperkosa, dijadikan pelacur. akankah dia masih mau menempelkan  "INDONESIA" didadanya?

seandainya dia tau betapa banyaknya pejabat negara yang namanya dia tempel didadanya itu  berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk mempertanggungjawabkan uang rakyat yang di makannya. akankah dia masih mau menempelkan "INDONESIA" didadanya?

semoga saja masih banyak anak-anak seperti dia yang gak menghiraukan serentetan masalah yang ada di INDONESIA, bangga menjadi anak INDONESIA, terus berjuang untuk INDONESIA dan menjadikan INDONESIA sebagai negara yang benar-benar membanggakan dunia.

semoga!!!


Rabu, 18 April 2012

Aku Kopi dan Twitter

entah aku tak ingat betul kapan aku mulai mengenal sebuah alat baru, asing, yang bernama social media. ketika orang-orang  mulai membuat fiendster aku bikin akun itu, tapi aku tak menemukan keasikan di situ. hingga kubiarkan saja akun itu berlalu.kemudian si     Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin mulai membumingkan Facebook akupun turut membuat akun Facebook, namun lagi2 aku tak menemukan keasikan di dalammnya, tapi aku terus merwat akun ini siapatau suatu saat bermanfaat. kemudai saat adalagi pergeseran dr FB ke Twitter aku pun mulai membuat akun di twitter. sebuah situs micro blogging yang membatasi penggunanya untuk nulis dalam 140 carakter, aku merasa kok "aneh" mungkin karena aku ngerasa sebagai blogger dan blogger itu harus nulis, sementara aku males nulis ya dengan 140 caracter aku mungkin bisa nulis, walau pun pada kenyataannya di twitter pun aku cuman baca TL orang. tapi aku merasa ada teman ngopi. jadi saat aku ngopi aku ditemenin twitter.

Sabtu, 31 Desember 2011

Tahun Baru

31 Desember 2011
jam menunjukan pukul 5.00 WIB,

langit gelap hujan rintik-rintik mengguyur kota kecil bernama Subang, beberapa pria berseragam lengkap telah hilir mudik dan bersiap-siap mengamankan "pesta" nanti malam. dan aku berdiri didepan sebuah toko yang telah di tutup pemiliknya, berhapap hujan yang mengguyur segera reda.

hawar hawar suara trompet mulai di bunyikan kendati "pesta" baru dimulai malam nanti. mungin ini adalah berkah bagi mereka yang setiap tahun menawarkan sebuah alat tiup sebagai pelengkap "pesta" pergantian tahun. dan aku masih di depan toko yang telah di tutup pemiliknya, merindukan anak dan istriku, ingin segera bercanda dan bercengkrama dengan mereka.

biasanya setiap tahun "pesta" ini digelar dengan menelan budget yang tidak sedikit, jalan-jalan, tempat hiburan, Mall-mall, alun-alun, dipadati orang mulai dari orang kampung  sampai yang merasa dirinya dari kalangan elite, larut dalam "pesta" ini. dan aku masih di sini, didepan sebuah toko yang telah ditutup pemiliknya, merindukan secangkir kopi panas buatan istriku.

segala jenis hiburan digelar untuk memeriahkan "pesta" ini, mulai dari dangdutan sampai kepiawaian DJ dihadirkan dan di puncaki Keindahan kembang api hingga pagi menjelang. dan aku masih disini didepan sebuah toko yang telah ditutup pemiliknya, masih memikirkan mengapa "pesta" ini digelar, bukankah "Tahun baru" hanyalah siklus waktu? seperti halnya ada pergantian bulan, pekan, hari, jam, menit bahkan detik. tapi mengapa hampir seluruh penduduk bumi begitu gegap gempita merayakan sebuah "pesta" pergantian tahun apa yang istimewa dari sebuah pergantian tahun, seolah-olah telah merayakan sebuah "kemenangan" besar tapi "kemenangan" apa?

dan hujan masih terus mengguyur Subang.





*Foto : vivanews.com

Sabtu, 03 Desember 2011

The Power of Kepepet

Udara terasa gerah, kendati hari masih terbilang pagi. langit mendung tapi tak ada
tanda-tanda hujan akan segera turun. vespa ku besut perlahan, karna kantor ku tak begitujauh dari tempat tinggal aku sekarang.
Suasana hatiku terasa galau, bingung, sedih dan gembira bercampur tak karuan.  sedih karena hari ini aku akan berpisah dengan teman-teman sekantorku yang telah terjalin begitu erat.
bingung karena aku memang harus memutuskan untuk keluar dari kantor tempat aku bekerja

sekarang, bukan sok idialis saat hati bertentangan dengan apa yang di kerjakan bukanlah
sebuah perkara yang mudah.Gembira karena hari ini aku akan menjadi orang merdeka kendati
masih bingung aku harus mulai dari mana!

Tapi inilah keputusanku,  meminjam istilahnya @KataJURAGAN "the Pawer off kepepet" aku putuskan "Boz ini surat pengundurandiriku! aku akan jadi ENTERPRENEUR"

Subang, 30 Oktober 2011